One Lesson Learned

Lagi-lagi gigi bungsu Kopi berulah. Dan lagi-lagi gue kebingungan sendiri karena mikirin Kopi yang pasti lagi nahan rasa sakitnya, apalagi waktu itu gue lagi di kantor dan kerjaan sedang banyak-banyaknya, belum lagi ditambah meeting nggak penting yang harus dihadiri, membuat gue nggak bisa nelpon. Berkali-kali saya kirim SMS ke Kopi, cuma nanya "masih sakit?" dan balasannya selalu sama, "masih", yang malah bikin gue makin bingung plus senewen. Ya gimana nggak, wong Kopi udah nelen 3 butir Ponstan 500mg tapi sakitnya masih terasa. Sikat gigi dan kumur-kumur pakai Listerine sampai air garam juga udah. Dan gue pun kehabisan akal. Ugh, inilah susahnya LDR.

Ketika gue nyampe rumah, baru deh gue bisa telepon. Kopi yang lagi sakit gigi jadinya manjaaaa banget. Hehehe. Berhubung giginya lagi sakit, ya obrolan di teleponnya juga cuma sebatas obrolan nggak penting, malah kebanyakan diam. Sampai akhirnya musibah terjadi tanpa bisa gue tahan. Mendadak gue galakin Kopi yang ngerokok. Padahal sih gue nggak bermaksud bawelin dia sambil marah-marah. Mungkin karena tadi siang gue sempet panik dan nggak bisa ngelakuin apa-apa buat dia, dan sekarang, ketika sakitnya udah mereda, eh dia malah ngerokok yang bikin sakitnya muncul lagi. Akhirnya malah kita berantem yang berujung Kopi matiin telepon. 

Sebenarnya sih nggak perlu sampai berantem. Mungkin karena Kopinya lagi sensi karena giginya sakit, dan gue sendiri sedang mumet sama kerjaan, jadinya kita sama-sama sensi-sensian dan mudah marah >,<. All right, one lesson learned. Harus bisa menahan emosi. Gue juga salah karena bawa-bawa urusan kantor dan seharusnya gue bisa bilang baik-baik ke Kopi, apalagi dianya lagi sakit. 

My dearest, sori ya tadi udah ngomel-ngomel kayak nenek-nenek bawel. Hehehe. Love you :) Cepet sembuh ya sakitnya. *hugs*