Thursday, May 6, 2010

Bodoh & Pengecut...itu Aku

Dengarlah “teman” sebelum kau menghakimi-nya dengan pengetahuanmu yang sangat terbatas tentang dia, janganlah kamu membuat persepsi yang salah pada pikiranmu tentang dia. Karna sesungguhnya kamu tidak mengenalnya, begitu juga aku yang tidak mengenal dirinya dan dirimu.

Kamu tidak akan pernah mengenal dia maupun aku yang menuliskan sedikit pembelaan tentang “kebodohannya” seperti yang kutuliskan diatas. Aku sama denganmu dan dengan dia, sama-sama tidak nyata untuk saat ini. Pernah terbesit dalam pikiranku, aku merasa mengagumi kepintaran otakmu. Namun saat ini rasa kagum itu berubah menjadi sedikit rasa bingung, tapi tenang “teman”...dalam sudut hatiku yang terdalam aku masih menyimpan sedikit rasa kekagumanku dan sangat mengakui kepintaran-mu. Walaupun pasti kamu tidak akan pernah peduli dengan rasa kagumku. :)


***
Diam bukan berarti aku bodoh
Karna tidak berani melawan dan berucap
Mengamati bukan berarti aku pengecut
Karna tidak mau menyerang dan hanya bersembunyi dalam bayang

Dalam diam aku menyusun kata
Pada saat mengamati aku mengatur strategi dan memperhatikanmu
Dan jika saatnya tiba
Maka aku akan siap

Siap untuk memuntahkan
Seluruh kebodohanku dan kepengecutanku
Siap untuk menelanjangi kebaikan dan keburukuanmu
Yang mungkin akan berakhir menjadi tawa bagi kita


***

Fiuhh! Cape juga nulis baku! Haha! Itulah sedikit lelucon dalam hidup gw, lelucon dalam kehidupan yang terasa sedikit membosankan buat gw. Itulah yang sering gw lakukan. Yaitu menjadi si bodoh dan si pengecut. Tapi pada saatnya gw mampu untuk menjungkirbalikkan mereka yang sudah mencemooh si bodoh dan pengecut. Hmm..., pasti lo mikir ini adalah kesombongan cara berpikir gw. Ya terserahlah klo mau anggap begitu. Dimana-mana, yang tau bagaimana diri kita...ya cuma diri kita sendiri lah. Sepinter-pinternya orang lain, dia pasti cuma tau ¼ - ½ tentang diri kita.

Hal itu juga berlaku untuk gw. Walopun gw belaga jadi si bodoh dan si pengecut, gw juga pasti punya keterbatasan untuk semua itu. Gw nggak akan mengenal orang sampai jeroan-jeroannya. Haha. Dan gw cukup bangga menjadi si bodoh dan si pengecut. :)

6 comments:

Marisa Roti said...

Hahaha.
Funny sweetheart..

coffee latte said...

Hmm, cuma berusaha meluruskan persepsi yang salah aja! Hahaha! :D

Rae said...

Kepintaran yang terlalu ditunjukkan yang ada malah memuakkan 0.0

coffee latte said...

@ rae: ya sebenernya sih mungkin agak sedikit memuakan!

Klo buat gw sih, bukan memuakan...tapi bikin jiper! Haha! Secara otak gw masih di bawah standar pas-pasan, jadi gimana ga jiper ngadepin orang yang PINTAR! Haha!

Tapi...kalo ngadepin orang PINTER gw sih kaga pake jiper, secara bbrp orang pinter kerjanya bakar menyan n nyembur"! klo cuma menyan n nyembur gw sangguplah! Haha! Secara gw juga ngisep menyan trs gw semburin lagi tu menyan! Haha

Anonymous said...

itu pun aku...

coffee latte said...

@ jyu: hehehe! ahkirnya...jyu kluar dri pertapaan! Wkwk! itu juga kamu toh! xp